Jakarta
merupakan kota kaya akan budaya, setiap budaya dari daerah dapat berkembang
baik. Namun tidak dengan budaya betawi yang merupakan budaya asal kota jakarta,
pemuda saat ini sudah mulai melupakan budaya betawi dari mulai bahasa, pakaian,
hingga makanan khas betawi. Budaya betawi identik dengan agama islam, dapat
dilihat dari pakaian asli betawi yang sering digunakan oleh “abang-none” saat
perlombaan. Koko dan sarung untuk abang dan kain penutup kepala untuk none
seolah menggambarkan keserasian dalam berbusana.
Makanan khas betawi sudah sangat jarang ditemukan di
sekitar kota jakarta, hanya sedikit warung betawi atau penjual makanan khas
betawi yang biasanya dapat kita temukan di tempat-tempat wisata. Kerak telor,
es doger, bir pletok, dll hanya menjadi makanan pilihan ke sekian dibandingkan
ayam goreng, kentang goreng, steak, dsb yang telah menjamur dikalangan pemuda.
Telah berkembang jajanan dan minuman yang dijual dalam model gerobak modern serta dalam bentuk waralaba, sehingga mengakibatkan semakin sulitnya jajanan dan minuman tradisional khas betawi dapat diterima masyarakat. Masyarakat modern lebih menyukai produk yang unik serta dengan kemasan yang menarik, hal ini menyebabkan pedagang jajanan dan minuman tradisional khas betawi berpindah usaha menjadi usaha jajanan dan minuman modern. Sehingga jajanan dan minuman khas betawi pun hilang secara perlahan.
Maka Gerobak Jajan
Bang Salim (Sahabat Muslim) hadir untuk memberikan citra pada masyarakat
bahwa jajanan dan minuman khas betawi dapat berkembang dan dapat kembali
dinikmati masyarakat. Dengan konsep Gerobak Modern serta produk dengan kemasan
menarik agar dapat dinikmati secara berbeda. Fokus produk penulis adalah Es
Doger Aneka Rasa dan Bir Pletok Campur, namun dapat berkembang dengan
penambahan jajanan dan minuman khas betawi lain.
Konsep marketing kami adalah “Cara Sehat Menikmati Budaya”, karena budaya bukan hanya tradisi turun temurun namun harus dapat dinikmati seperti halnya menikmati suatu hobi. Gerobak modern yang menarik, penjual dengan pakaian khas betawi, kemasan produk yang menarik, serta pesan kebaikan dalam bentuk kata-kata yang tertuang di kemasan, gerobak serta ucapan penjual. Yaitu kata-kata pengingat, contoh: “Berdo’alah sebelum menikmati hidangan”, “Kebersihan adalah bagian dari iman”, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar